loading... Aisyah menjawab, “Ini adalah kudaku.” Rasulullah SAW menyaksikan seekor kuda bersayap yang terbuat dari tanah liat berada di antara boneka mainan milik Aisyah. Beliau kembali bertanya, “Lalu, binatang apakah ini yang berada di antara boneka?” “Kuda,” jawab Aisyah. Rasulullah SAW kembali bertanya, “Kuda memiliki sayap?” Aisyah menjawab, “Apakah engkau tidak pernah mendengar bahwa Sulaiman memiliki kuda yang bersayap?” Mendengar jawaban Aisyah, Rasulullah SAW tertawa sampai terlihat gigi gerahamnya. HR Abu Daud. Baca Juga Burung sebagai Mata-MataSelain dapat mengatur angin, Nabi Sulaiman juga menjadikan burung sebagai mata-mata yang gesit dan sulit terlacak oleh pasukan musuh. Nabi Sulaiman menjadikan burung sebagai pembantunya yang selalu tunduk dan patuh menuruti perintah-perintahnya dalam memata-matai para musuh. Ia juga dibantu oleh kekuatan pasukan udara dalam melakukan peperangan. Itulah kekuasaan Nabi Sulaiman terhadap makhluk-makhluknya, sehingga dirinya mampu menjadi penguasa yang tak tertandingi. Dalam al-Qur'an, Allah SWT berfirman وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ“Dan, dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia, dan burung, lalu mereka itu diatur dengan tertib dalam barisan” QS an-Naml 17. Baca Juga Selalu BerdzikirSegala bentuk keagungan dan nikmat-nikmat khusus yang telah Allah SWT kepada Nabi Sulaiman tidak membuat beliau lalai dalam beribadah. Nabi Sulaiman selalu berdzikir dan bersyukur kepada Allah SWT. Ia adalah sosok yang taat beragama. Ia rajin sholat, puasa, membaca istighfar, dan bertasbih kepada Allah SWT. Segala bentuk keistimewaan dan kemegahan yang telah didapat tak membuat dirinya lupa diri untuk mengabdi kepada Allah SWT. Pengabdian pada Allah SWT bagi Nabi Sulaiman tidak akan pernah tergantikan. Dalam al-Qur'an disebutkanوَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ“Dan, Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman. Dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya, dia amat taat kepada Tuhannya.” QS Shaad 30.Menerusisegmen Ibrah yang bersiaran di IKIMfm minggu lalu, Ustaz Muhammad Syaari Ab Rahman menyambung kisah Nabi Sulaiman AS dan kuda perang baginda. Melalui ayat al-Quran surah Saad, ayat 35 Allah SWT berfirman yang bermaksud : Katanya: " Wahai Tuhanku! Ampunkanlah kesilapanku, dan kurniakanlah kepadaku sebuah kerajaan (yang tidak ada Kuda Terbang Nabi Sulaiman? OLEH Abu Nur Aisyah Mungkin, kalau dahulu waktu kita kecil, pasti kita pernah melihat di kaca TV cartoon kuda bersayap atau terbaca di buku cerita waktu dahulu. Bila berganjak dewasa, kita pun fikir Kuda bersayap hanyalah satu cerita rekayasa ataupun berfikir sebenarnya ia tidak pernah wujud pun. Rupanya, kuda bersayap bukanlah satu dongeng. Ianya memang wujud dan ada pada zaman Nabi Sulaiman 'alaihissalam. Di dalam kitab Kisah Sahih Para Nabi karya Syaikh Salim Bin 'Eid al-Hilali hafidzahullah, dicatatkan bahawa pada zaman Nabi Sulaiman terdapat dua puluh ribu 20k kuda yang memiliki sayap. Untuk menguatkan hujjah bahawa memang wujud kuda bersayap pada zaman Nabi Sulaiman, Syaikh membawakan satu hadith sahih dari kitab Sunan Abu Dawud. Abu Dawud menceritakan, bahawasanya 'Aisyah radhiallahu 'anhu dia bercerita, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah datang dari perang Tabuk atau Khaibar, sedang pada lubang dinding rumahnya terdapat kain penutup. Lalu, angin berhembus dan meniupnya hingga kain penutup itu tersingkap dan terlihatlah boneka-boneka mainan 'Aisyah. Dengan nada bergurau beliau bertanya 'Apa ini Wahai 'Aisyah? Aisyah menjawab 'Mereka adalah anak-anak perempuanku.' Kemudian, beliau melihat di antara boneka itu terdapat seekor kuda yang mempunyai dua sayap. Maka beliau bertanya 'Lalu apa yang aku lihat bahagian tengahnya itu?' 'Aisyah menjawab 'Seekor kuda.' Lebih lanjut beliau bertanya 'Lalu, apa yang terletak di atasnya itu?' 'Itu adalah sayap' jawab 'Aisyah. 'Jadi, itu kuda yang mempunyai dua sayap?' sahut Rasulullah. 'Aisyah berkata 'Tidakkah engkau mendengar bahawa Sulaiman mempunyai kuda yang juga bersayap?' 'Aisyah bertutur 'Maka beliau shallallahu 'alaihi wasallam pun tertawa, sehingga aku sempat melihat gigi gerahamnya.' Namun kuda-kuda ini telah disembelih oleh Nabi Sulaiman disebabkan ia membuat Nabi Sulaiman lalai dari mengingati Allah 'azza wa jalla. Boleh rujuk Surah Shaad 30-33. Gambar sekadar hiasan ___________________________ Abu Nur Aisyah _____________________________
Soresore hari kuda-kuda itu sering ditampilkan di hadapan Sulaiman memperlihatkan ketenangan dan ketangkasannya, kadang-kadang sampai matahari terbenam. Nabi Sulaiman sangat menyenanginya. Begitu senangnya tidak jarang Nabi Sulaiman menyuruh bawa kembali kuda-kuda itu kehadapannya, lalu mengusap kaki dan leher kuda tersebut.
Sahabat umma, sebagai seorang manusia, Nabi Muhammad SAW ternyata juga senang bergurau. Dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah juga bercanda dengan sahabat dan orang yang jarang Rasulullah tertawa hingga gigi putih dan rapi miliknya sangat jelas terlihat. Namun Rasulullah jarang tertawa yang berlebihan, kecuali jika merasa kagum terhadap sesuatu. Tawa Raulullah hanya senyum dan tidak sampai terbahak-bahak, seperti orang yang sedang cerita saat Rasulullah SAW saat berbincang dengan Ummul Mukminin Aisyah RA dan membuatnya tertawa, yang dikutip dari buku berjudul Tawa Ala Rasulullah, 101 Canda dan Tawa Rasulullah telah pulang kembali dari perang Tabuk atau Khaibar, tiba-tiba angin berhembus kencang hingga menyingkap kain yang menutupi boneka mainan boneka-boneka mainan tersebut Rasulullah bertanya "Wahai Aisyah, apa ini?". Aisyah menjawab "Boneka mainan dan hiburanku". Nabi melihat di antara itu terdapat kuda bersayap yang dibuat dari kain. Rasulullah pun bertanya lebih lanjut "Apa itu yang ada di antara mainan ini?". Aisyah menjawab "Kuda". "Lalu apa yang menempel pada tubuhnya itu?" Tanya Rasulullah lagi. "Dua sayap" jawab jawaban Aisyah ini maka Rasulullah bertanya sedikit keheranan, "Kuda mempunyai dua sayap?". "Tidakkah engkau mendengar kisah tentang Sulaiman yang mempunyai kuda bersayap?" jawab Aisyah jawaban Aisyah ini, maka Rasulullah pun tertawa hingga terlihat gigi putihnya.Allahmemuji Sulaiman bahwa dia banyak kembali kepada-Nya, lalu Allah menyebutkan perkaranya tentang kuda. Berikut ini kisahnya: Sulaiman `alaihis salam begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan Allah. Beliau memiliki kuda-kuda yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya berjumlah 20 ribu.
“DAN Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta’at kepada Tuhannya. Ingatlah ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore, maka ia berkata “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik kuda sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan”. “Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku”. Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu.” Shaad 30-33 Allah menyebutkan, bahwa Dia menganugerahkan kepada Daud putera bernama Sulaiman `alaihis salam. Allah memuji Sulaiman bahwa dia banyak kembali kepada-Nya, lalu Allah menyebutkan perkaranya tentang kuda. BACA JUGA Seseorang Bertanya pada Nabi Apakah Saya akan Masuk Surga, Jika Melakukan 2 Hal Ini? Kisahnya bermula ketika Sulaiman `alaihis salam begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan Allah. Beliau memiliki kuda-kuda yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya berjumlah 20 ribu. Ketika ia memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, ia ketinggalan shalat Ashar karena lupa, bukan di sengaja. Saat ia mengetahui bahwa ia ketinggalan melakukan shalat karena kuda-kuda tersebut, ia pun bersumpah, Tidak, demi Allah, janganlah kalian kuda-kudaku melalaikanku dari menyembah Tuhanku.’ Lalu beliau memerintahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang. Ketika Allah mengetahui hamba-Nya yang bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya serta karena kecintaan dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut sehingga habis waktu shalat. BACA JUGA Ketika Seorang Pemuda Berkata Kepada Nabi Beri Aku Izin untuk Berzina Sebab hal tersebut, Allah lalu menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik daripada kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya, perjalanannya sebulan dan kembalinya juga sebulan. Dan tentu, ini lebih baik daripada kuda. Karena itu, benarlah sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, “Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu sesuatu yang lebih baik daripadanya.” HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih. [] Sumber Kisah-Kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Sahabat, Tabi`in, Orang-orang Dulu dan Sekarang/Penulis Ibrahim bin Abdullah Al-Hazimi/Penerbit Darul haqNabiSulaiman a.s. (سليمان) merupakan anak Nabi Daud a.s. Sulaiman ibn Dāwūd (Bahasa Arab: سُلَيْمَان بْن دَاوُوْد, Sulaiman anak Daud) ialah, menurut Al-Quran, seorang Malik (مَلِك, Raja) dan Nabī (Nabi) dari Bani Israil.Sejak kecil lagi baginda telah menunjukkan kecerdasan dan ketajaman fikirannya. Pernah memutuskan perkara 2 orang yang berselisih, iaitu
Ilustrasi kisah nabi Sulaiman dan kudanya. Foto PexelsSetiap nabi dianugerahi mukjizat oleh Allah SWT yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Nabi Sulaiman as misalnya, beliau diberi kemampuan memahami bahasa hewan dan bisa berinteraksi dengan itu, Nabi Sulaiman diamanahkan kekuasaan kerajaan. Beliau diutus Allah kepada Bani Israil. Pada masa kepemimpinan Nabi Sulaiman lah Bani Israil mencapai puncak buku Al-Quran dan Prinsip Ketatanegaraan Studi Kisah Nabi Sulaiman as susunan Agus Rizal, Sulaiman adalah putra bungsu Nabi Daud as dari sebelas saudara. Ibunya bernama Tasyayu' bin Sura dikenal dengan ketakwaan dan kesalehannya. Mengutip buku 99 Kisah Hebat Penuh Hikmah & Teladan karya Nurul Ihsan, Nabi Sulaiman sangat menyukai kuda. Saking gemarnya, kuda yang dimiliki beliau diyakini berjumlah hingga 20 yang dimilikinya itu biasa digunakan untuk berdakwah ke berbagai tempat dan berjihad di jalan Allah SWT. Kecintaan nabi Sulaiman kepada kudanya ini hingga menciptakan kisah yang dapat dijadikan contoh teladan bagi umat kisah nabi Sulaiman dan kudanya melalui ulasan berikut ini seperti yang dikutip dari buku Al-Quran dan Prinsip Ketatanegaraan Studi Kisah Nabi Sulaiman as susunan Agus Nabi Sulaiman dan KudanyaIlustrasi kisah nabi Sulaiman dan kudanya. Foto PexelsDalam sebuah kisah, suatu hari nabi Sulaiman sibuk memeriksa kondisi lebih dari 20 ribu kuda miliknya. Saking sibuknya, beliau sampai lupa menunaikan ibadah sholat ashar. Hal ini membuatnya sangat terpukul dan pun memohon ampun pada Allah SWT. Maka Allah segera memerintahkan nabi Sulaiman untuk menyembelih semua kuda-kuda yang dimilikinya. Meski sangat mencintai kudanya, rasa cinta nabi Sulaiman kepada Allah SWT lebih besar dari apapun Sulaiman pun segera menyembelih semua kudanya. Ketaatan dan keikhlasan Nabi Sulaiman kepada Allah ini lantas mendapatkan balasan. Allah SWT memberikan kemampuan Nabi Sulaiman untuk menundukkan angin sesuai dengan perintahnya. Sehingga angin bisa membawa beliau bergerak lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan kuda. Waktu tempuh satu bulan, dapat dicapai oleh angin hanya dengan satu Sulaiman menggunakan permadani besar yang terbuat dari benang emas yang sangat luas sehingga dapat memuat aneka barang, termasuk hewan dan bala tentaranya. Permadani tersebut akan diangkat oleh beliau menginginkan perjalanan yang lebih cepat, diperintahkanlah ashifah, yaitu angin yang berhembus sangat kencang hingga permadani dapat terbang dengan kecepatan Nabi Sulaiman yang selalu taat dan setia kepada Allah harus dijadikan contoh teladan oleh setiap Muslim. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits berikut “Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu sesuatu yang lebih baik daripadanya.” HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih.Apa mukjizat yang dimiliki nabi Sulaiman?Nabi sulaiman adalah putra dari nabi siapa?Bagaimana Nabi Sulaiman memerintahkan angin?
Bertemulagi dalam artikel untuk keluaran kali ini. Kali ini penulis ingin berkongsi tentang kisah Nabi Sulaiman a.s. yang kaya raya namun imannya masih tetap utuh kepada Allah s.w.t. Seperti mana yang kita ketahui dan pelajari dari kisah-kisah Para Anbiya, Nabi Sulaiman adalah seorang Nabi dan seorang Raja yang Agung.
Sulaiman `alaihis salam begitu cintanya kepada kuda untuk digunakan jihad di jalan Allah. Beliau memiliki kuda-kuda yang kuat, cepat dan bersayap. Kuda-kudanya berjumlah 20 ribu. Ketika ia memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, ia ketinggalan shalat Ashar karena lupa, bukan di sengaja. Saat ia mengetahui bahwa ia ketinggalan melakukan shalat karena kuda-kuda tersebut, ia pun bersumpah, Tidak, demi Allah, janganlah kalian kuda-kudaku melalaikanku dari menyembah Tuhanku.’ Lalu beliau memerintahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang. Ketika Allah mengetahui hamba-Nya yang bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya serta karena kecintaan dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut sehingga habis waktu shalat. Sebab hal tersebut, Allah lalu menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya, perjalanannya sebulan dan kembalinya juga tentu, ini lebih cepat dan lebih baik daripada kuda. Karena itu, benarlah sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam, إِنَّكَ لاَ تَدَعُ شَيْئًا إِتِّقَاءً لله تَعَالَى إِلاَّ أَعْطَاكَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرًا مِنْهُ رواه أحمد و البيهقي “Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu sesuatu yang lebih baik daripadanya.” HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih. Pelajaran Beberapa hikmah kisah ini adalah * Jangan sampai sesuatu urusan sepenting apapun melalaikan dari shalat. * Bolehnya mencintai kendaraan, yang membantu ibadah kepada Allah. * Cinta kepada Allah harus melebihi kepada apapun selainNya. Nabi Sulaiman menyembelih kuda yang begitu dia cintai karena cinta kepda Allah, dan takut kecintaannya kepada kuda akan melalaikannya dari Allah. * Allah tidak akan menyiakan orang yang mencintaiNya.. Demikian, monggo dishare..
Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku". lalu ia mengusap kaki dan leher kuda itu." (Q.S. Shad: 30-33) Sebagai sebuah kerajaaan besar, Sulaiman memiliki pasukan yang besar dan oleh sebab itu memerlukan kuda-kuda untuk kenderaan perang. Konon kuda-kuda perang milik Nabi Sulaiman mencapai jumlah 40.000 ekor.Kuda Terbang Nabi Sulaiman اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، اَلَّذِى خَلَقَ اْلإِنْسَانَ خَلِيْفَةً فِي اْلأَرْضِ وَالَّذِى جَعَلَ كُلَّ شَيْئٍ إِعْتِبَارًا لِّلْمُتَّقِيْنَ وَجَعَلَ فِى قُلُوْبِ الْمُسْلِمِيْنَ بَهْجَةًوَّسُرُوْرًا. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحـْدَهُ لاَشـَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَعَلَى كُلِّ شَيْئ قَدِيْرٌ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَنَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَاَفْضلِ اْلاَنْبِيَاءِ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَاِبه اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ، فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، اِتَّقُوْااللهَ حَقَّ تُقَاتِه وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنـْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لاِّوْلِى ٱلأَلْبَـٰبِ Hadirin Jama’ah Jum’ah RahimakumullahMarilah kita bersama-sama saling berwasiat untuk meningkatkan taqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mengatur bumi seisinya. Dialah yang menentukan sejarah manusia, juga berbagai mahkluk lainnya. Ketaqwaan itu harus selalu kita upayakan dan ditingkatkan kualitasnya, karena banyaknya godaan dunia yang setiap saat mengancam dan dapat mengendurkannya. Jangankan kita sebagai manusia biasa, Nabi Sulaiman pun hampir tergoda oleh dunia. Karena itulah diwajibkan atas khatib setiap kali di atas mimbar di hari Jum’at, agar berwasiat tentang ketaatan. Ushikum binasfi bitaqwallah… ittaqullah haqqa tuqatih…dan beragam kalimat dengan maksud yang seragam, yaitu meningkatkan taqwa kepada Allah subhanahu wa Ta’ala. Hadirin Jama’ah Jum’ah yang Berbahagia… Seperti yang telah terucap dalam muqaddimah, kali ini khatib hendak menceritakan kembali sebuah kisah yang dihadirkan oleh al-Qur’an tentang kuda-kuda terbangnya Nabi Sulaiman as. yang gagah bersayap dan menakjubkan. Dalam surat Shaad ayat ke-30 hingga ayat ke-33 لِدَاوُۥدَ سُلَيۡمَـٰنَۚ نِعۡمَ ٱلۡعَبۡدُۖ إِنَّهُ ۥۤ أَوَّابٌ * إِذۡ عُرِضَ عَلَيۡهِ بِٱلۡعَشِىِّ ٱلصَّـٰفِنَـٰتُ ٱلۡجِيَادُ *فَقَالَ إِنِّىٓ أَحۡبَبۡتُ حُبَّ ٱلۡخَيۡرِ عَن ذِكۡرِ رَبِّى حَتَّىٰ تَوَارَتۡ بِٱلۡحِجَابِ * رُدُّوهَا عَلَىَّۖ فَطَفِقَ مَسۡحَۢا بِٱلسُّوقِ وَٱلۡأَعۡنَاقِ "Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesunguhnya dia amat taat kepada Tuhannya* Ingatlah Ketika dipertunjukan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore.* Maka dia berkata, "Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik kuda sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan."* "Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku." Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu. Shaad30-33 Para mufassir menerangkan berbagai kisah itu dengan beragam, sesuai penafsiran masing-masing. Yang jelas dapat diceritakan pakemnya bahwa Nabi Sulaiman memiliki kuda-kuda yang gagah-kekar perkasa tubuhnya, cepat-melesat larinya bagaikan kilat. Berkali-kali kuda-kuda itu diandalkan sebagai balatentara yang selalu berjihad di jalan Allah swt. Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman sibuk memeriksa dan mengatur kuda-kuda tersebut, begitu asyiknya, hingga ia tak terasa meninggalkan shalat Ashar. Karena lupa, bukan disengaja. Maka, ketika Nabi Sulaiman a. s. sadar bahwa kuda-kuda itu telah menyebabkan sholatnya tercecer, ia pun bersumpah, "Tidak, demi Allah, janganlah kalian kuda-kudaku melalaikanku dari menyembah Tuhanku." Lalu beliau menitahkan agar kuda-kuda itu disembelih. Maka beliau memukul leher-leher dan urat-urat nadi kuda-kuda tersebut dengan pedang. Ketika Allah mengetahui hamba-Nya, yang bernama Sulaiman menyembelih kuda-kuda tersebut karena Diri-Nya, karena takut dari siksa-Nya serta karena kecintaan dan pemuliaan kepada-Nya, karena dia sibuk dengan kuda-kuda tersebut sehingga habis waktu shalat. Maka Allah lalu menggantikan untuknya sesuatu yang lebih baik dari kuda-kuda tersebut, yakni angin yang bisa berhembus dengan perintahnya, sehingga akan menjadi subur daerah yang dilewatinya. Perjalanan yang ditempuh sebulan, maka kembalinya juga sebulan. Dan tentu, ini lebih cepat dan lebih baik daripada kuda. Hadirin Jama’ah yang Mulia… Kini, tiada lagi kuda-kuda bersayap yang gagah dan terbang dengan kecepatan luar biasa. Kuda bersayap itu kini hanya hidup dalam dunia dongeng. Meskipun secara fisik telah tiada, tapi nilai guna kuda itu, kini telah digantikan dengan berbagai bentuk teknologi transportasi dan informasi yang kecanggihannya mampu melipat waktu dan meruntuhkan batas ruang. Sayangnya, berbagai macam benda teknologi ini menjadi simbol kemewahan yang banyak diburu oleh manusia. Walaupun mereka sadar bahwa barang-barang ini mempunyai tingkat kecanggihan luar biasa dalam upaya memalingkan manusia dari Tuhannya. Televisi, internet, game online dan juga penguasaan senjata nuklir yang diidam-idamkan. Kini sudah nyata, bahwa kuda dan awan itu hadir dalam bentuk lain yang jauh lebih dahsyat, sedangkan iman manusia sekarang jauh lebih tipis dibandingkan dengan iman Nabi Sualaiman Lantas bagaimanakah seharusnya manusia menyikapinya? Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah Jika demikian pertanyaannya, bagaimanakah cara kita menerjemahkan dan menafsirkan cerita selanjutnya, yaitu ketika Nabi Sulaiman as. berniat membunuh semua kuda dan kemudian diganti oleh Allah dengan bentuk angin? Apakah itu berlaku khusus Nabi Sulaiman atau umat muslim secara pada umumnya? Pertanyaan ini telah dijawab oleh Rasulullah saw dalam haditsnya "Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah kecuali Allah akan memberimu sesuatu yang lebih baik daripadanya." HR Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahihبَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ بمَا فيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ .